Arabnews/Meidia — HARIAN TERBIT
RIYADH – Seorang pria Filipina yang bekerja di Riyadh, Arab Saudi, bernama Ronaldo, berhasil mengislamkan lebih dari 1.000 orang Asia, termasuk anggota keluarganya sendiri, selama beberapa tahun terakhir.
Harian berbahasa Arab, Al-Sharq kelmarin memberitakan bahwa Ronaldo bekerja di sebuah restoran di Riyadh. Ia memeluk Islam beberapa tahun lalu setelah membaca dan memahami Al Qur’an. Ia masih ingat pertanyaan rakan sekerjanya, seorang Muslim, yang mengajaknya solat bersama. “Apakah Anda ingin masuk syurga bila meninggal malam ini?”
Pertanyaan itu menginspirasinya untuk belajar lebih banyak tentang Islam. Ia kemudian mendengar terjemahan dari sebuah ayat Al Qur’an yang bermaksud, “Dan siapapun yang mencari agama selain Islam, maka itu tidak akan diterima dan di akhirat ia termasuk orang yang merugi.”
Lalu Ronaldo masuk Islam. Seorang teman dari Indonesia membawanya ke Pusat Dakwah terdekat di Rowda di mana ia belajar lebih banyak tentang Islam dan ajarannya. Ia kemudian menjadi seorang mualim Islam. Ia mengunjungi berbagai perusahaan dan permukiman para pekerja Asia dan menjelaskan kepada mereka tentang ajaran Islam.
Sementara itu, sebuah kelompok Saudi ikut membantu 50 mualaf Filipina yang baru masuk Islam untuk menunaikan ibadah haji.
“Banyak orang Filipina berusaha keras meyakinkan keluarga dan teman-temannya untuk masuk Islam dan kebanyakan dari mereka berjaya,” ujar Saud Al-Rajhi, penyelenggara program.
Mereka berkoordinasi dengan berbagai pusat Dakwah di Filipina untuk menyedikana buku-buku Islam yang diperlukan para mualaf dan kursus tentang Islam.
Para jemaah dibawa oleh Lembaga Amal yang didirikan Sheikh Abdul Mohsen bin Saleh Al-Rajhi pada 1417 Hijriah.
“Sebelumnya kami membawa kurang dari 1.000 mualaf untuk menunaikan haji. Kini projek itu meluas dan kami membantu banyak mualaf baru untuk menunaikan haji,” katanya.
Sekitar 6250 mualaf Muslim menunaikan haji tahun ini di bawah yayasan amal tersebut, yang dikelolakan oleh sekitar 180 ulama dan 180 pengawas untuk mencerahkan para mualaf tentang haji dan Islam.
No comments:
Post a Comment