Jakarta,
(Analisa). Pemerintah Malaysia dan Indonesia sama-sama menggalakkan kampanye
antikorupsi dan memerangi bisnis dengan cara ilegal seperti termasuk suap. Namun
sebuah survei dari Transparancy International menyebutkan hal yang
berbeda.
Malaysia
dan Indonesia masuk menjadi juaranya dalam survei kasus suap menyuap dalam
bisnis atau "2012 Bribe Payers Survey". Malaysia memperoleh hasil terburuk dalam
Bribe Payers Survey 2012 yang digelar organisasi antikorupsi Transparency
International. Dalam survei, sebanyak 3.000 eksekutif dari 30 negara ditanya
apakah mereka pernah gagal memperoleh kontrak sepanjang tahun lalu karena
pesaing melakukan suap.
Sebanyak 50% responden di Malaysia menjawab "ya. Sedangkan Indonesia sendiri, sedikit lebih baik dibanding Malaysia, dengan 47%. Sebagai perbandingan, sebanyak 27% responden di Cina menganggap suap merugikan bisnis mereka. Jepang dinilai sebagai negara paling minim korupsi, dengan 2% responden mengaku kehilangan kontrak akibat suap. Singapura, tetangga terdekat Malaysia, merupakan negara paling bersih korupsi kedua, dengan 9% jawaban "ya". "(Hasil survei) ini memperlihatkan perilaku perusahaan swasta di Malaysia, mengindikasikan kasus suap pada sektor publik menjadi sistemik dan melembaga," ungkap Presiden Transparency International untuk Malaysia, Paul Low seperti dilansir Wall Street Journal, Senin (17/12). Sejak menjabat Perdana Menteri Malaysia pada 2009, Najib Razak terus berjanji akan memberantas korupsi dan mengembalikan kepercayaan masyarakat. Ratusan kasus korupsi telah diselidiki. Pemerintah Malaysia bahkan membentuk pengadilan khusus korupsi dan berupaya menetapkan hukuman yang lebih berat untuk para pelakunya, demikian kata Ravindran Devagunam, direktur penanggulangan korupsi di lembaga pengamat Pemandu. Presiden SBY sendiri mengakui, selama 9 tahun dirinya menjadi presiden, korupsi lebih banyak terjadi di daerah dibandingkan di pusat. (dtc)-Harian Analisa |
Sunday, 23 December 2012
MI : Malaysia dan Indonesia Jadi Juara Kasus "Suap-Menyuap" 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment