Sunday 23 December 2012

MI : Malaysia dan Indonesia Jadi Juara Kasus "Suap-Menyuap" 2012

 
Jakarta, (Analisa). Pemerintah Malaysia dan Indonesia sama-sama menggalakkan kampanye antikorupsi dan memerangi bisnis dengan cara ilegal seperti termasuk suap. Namun sebuah survei dari Transparancy International menyebutkan hal yang berbeda.
Malaysia dan Indonesia masuk menjadi juaranya dalam survei kasus suap menyuap dalam bisnis atau "2012 Bribe Payers Survey". Malaysia memperoleh hasil terburuk dalam Bribe Payers Survey 2012 yang digelar organisasi antikorupsi Transparency International. Dalam survei, sebanyak 3.000 eksekutif dari 30 negara ditanya apakah mereka pernah gagal memperoleh kontrak sepanjang tahun lalu karena pesaing melakukan suap.

Sebanyak 50% responden di Malaysia menjawab "ya. Sedangkan Indonesia sendiri, sedikit lebih baik dibanding Malaysia, dengan 47%. Sebagai perbandingan, sebanyak 27% responden di Cina menganggap suap merugikan bisnis mereka.

Jepang dinilai sebagai negara paling minim korupsi, dengan 2% responden mengaku kehilangan kontrak akibat suap. Singapura, tetangga terdekat Malaysia, merupakan negara paling bersih korupsi kedua, dengan 9% jawaban "ya".

"(Hasil survei) ini memperlihatkan perilaku perusahaan swasta di Malaysia, mengindikasikan kasus suap pada sektor publik menjadi sistemik dan melembaga," ungkap Presiden Transparency International untuk Malaysia, Paul Low seperti dilansir Wall Street Journal, Senin (17/12).

Sejak menjabat Perdana Menteri Malaysia pada 2009, Najib Razak terus berjanji akan memberantas korupsi dan mengembalikan kepercayaan masyarakat. Ratusan kasus korupsi telah diselidiki. Pemerintah Malaysia bahkan membentuk pengadilan khusus korupsi dan berupaya menetapkan hukuman yang lebih berat untuk para pelakunya, demikian kata Ravindran Devagunam, direktur penanggulangan korupsi di lembaga pengamat Pemandu.

Presiden SBY sendiri mengakui, selama 9 tahun dirinya menjadi presiden, korupsi lebih banyak terjadi di daerah dibandingkan di pusat. (dtc)-Harian Analisa

No comments: